Apakah didukung oleh kelompok besar dan menyentuh kotak kosong?

Apakah didukung oleh kelompok besar dan menyentuh kotak kosong?

Meski ada calon yang keluar sebelum masa pendaftaran, namun diharapkan pada Pilkada tahun 2024 akan terjadi peningkatan yang disebut dengan “pertarungan kotak kosong”.

Misalnya, di banyak daerah seperti Kota Surabaya, hanya ada satu calon yang mencalonkan diri, yakni ada dua pendukung PDIP, Eri Kehiadi-Armoji.

Pasangan ini juga didukung oleh 18 partai politik, termasuk partai yang mengincar Kim Plus pada pemilu presiden 2024.

Di Kota Pasuruan, Jawa Timur, keadaannya tak jauh berbeda. The Adi Wibowo-Mokhamad Nawawi pair received recommendations from 17 parliamentary and non-parliamentary political parties so it is almost certain that they will be up against an empty box.

Candidates against empty boxes are also expected to take place in several other districts, including Aceh Tamian Regency, Maros Regency, Dharmasraya Regency, and several districts/cities in the Riau Islands.

Election law practitioner at the Faculty of Law, University of Indonesia, Titi Anggraini, believes that the phenomenon of opposing empty boxes in the 2024 Pilkada will continue to increase.

On Thursday (29/08) alone, Titi noted that there were at least 34 potential single candidates, the largest in districts/cities.

“Like Bojonegoro Regency, there is a potential for a single candidate, where this is an anomaly because the incumbent who served did not run again,” Titi treasureofsukabumi.com explained to BBC News Indonesia. Ada Samarinda, Gresik, Tana Bumbo dan tempat lain.. Saya tahu situasinya semakin meningkat sehingga perlu kita periksa, lanjutnya.

Analis politik: “Ada banyak perubahan mendadak dalam sejarah”

Pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Aisa Putri Boditri mengatakan, kalahnya banyak calon didukung oleh para pemimpin dan dukungan umum partai politik terhadap calon yang salah telah melakukan. . . Menyusul keputusan Mahkamah Konstitusi, ambang batas parlemen dan persyaratan usia calon presiden daerah diperkirakan akan berubah.

Ia melanjutkan, kejutan berupa perubahan haluan akan berdampak positif pada kontestasi pilkada.

Sebab, kontestan tidak lagi berada di bawah kendali satu pihak. “Mungkin kalau bukan karena putusan MK, situasi tidak menarik seperti sekarang, sama saja karena semua harusnya dikurung,” kata Aisa kepada BBC News Indonesia.

Kandidat yang sempat “didukung” oleh koalisi “gemuk” Prabowo Gibran namun akhirnya keluar di menit-menit terakhir pendaftaran, Aisha menilai hal itu sia-sia.

Sebab calon-calon potensial tersebut, menurut pandangannya, tidak memiliki kemampuan untuk memilih atau memilih yang tinggi.

Namun, mereka dengan hati-hati “dikunci” oleh kelompok besar untuk memberi mereka peluang lebih besar untuk memenangkan turnamen Picada.

You might like

© 2024 - WordPress Theme by WPEnjoy